Profil Desa Muktisari
Ketahui informasi secara rinci Desa Muktisari mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Profil lengkap Desa Muktisari, Kecamatan Kebumen, pusat ekonomi strategis yang memadukan industri genteng, potensi agraris, dan geliat UMKM. Terletak di jantung Kabupaten Kebumen, desa ini terus berbenah menyambut konektivitas melalui proyek tol Trans Jaw
-
Lokasi Strategis
Berada di dalam wilayah Kecamatan Kebumen, desa ini memiliki aksesibilitas tinggi ke pusat pemerintahan dan ekonomi kabupaten, menjadikannya wilayah penyangga yang vital.
-
Pusat Industri Genteng
Desa Muktisari dikenal sebagai salah satu sentra produksi genteng press di Kebumen, yang menjadi tulang punggung perekonomian lokal selama bertahun-tahun.
-
Pembangunan Infrastruktur Progresif
Pemerintah desa secara aktif melakukan pembangunan infrastruktur kunci, mulai dari jalan dan drainase hingga fasilitas publik, serta akan menjadi salah satu wilayah yang dilintasi oleh Proyek Strategis Nasional (PSN) Jalan Tol Cilacap-Yogyakarta.

Terletak di denyut nadi Kabupaten Kebumen, Desa Muktisari menyajikan potret sebuah wilayah yang dinamis, memadukan tradisi agraris dengan geliat industri dan jasa perkotaan. Sebagai bagian dari Kecamatan Kebumen, desa ini tidak hanya menjadi saksi, tetapi juga pelaku aktif dalam derap pembangunan regional. Dengan posisi strategis dan sumber daya yang terus dioptimalkan, profil Desa Muktisari, Kecamatan Kebumen, Kabupaten Kebumen, merefleksikan sebuah entitas yang siap menyongsong masa depan tanpa meninggalkan akar sejarahnya.
Desa ini merupakan salah satu dari 29 desa/kelurahan di Kecamatan Kebumen, menjadikannya kawasan penyangga penting bagi ibu kota kabupaten. Keberadaannya yang dekat dengan pusat keramaian memberikan keuntungan sekaligus tantangan tersendiri. Di satu sisi, akses terhadap fasilitas publik, pasar dan pusat pemerintahan terbuka lebar. Di sisi lain, Muktisari harus mampu mengelola laju urbanisasi agar tidak menggerus potensi lokal yang menjadi identitasnya. Melalui perencanaan yang matang, pemerintah desa dan masyarakat bahu-membahu menjadikan Muktisari sebagai etalase kemajuan yang representatif di Kabupaten Kebumen.
Sekilas Sejarah dan Letak Geografis Strategis
Berdasarkan catatan sejarah lisan yang diwariskan turun-temurun, Desa Muktisari memiliki riwayat yang panjang. Legenda desa menyebutkan bahwa wilayah ini dulunya hutan belantara yang kemudian dibuka oleh seorang pengembara. Nama "Muktisari" sendiri sarat akan makna filosofis. Kata "Mukti" berarti kemuliaan atau kebahagiaan, sedangkan "Sari" bermakna inti atau pusat. Gabungan nama ini dapat diartikan sebagai harapan agar wilayah ini menjadi pusat kemuliaan dan kesejahteraan bagi warganya.
Secara administratif, Desa Muktisari terletak di Kecamatan Kebumen, Kabupaten Kebumen, Provinsi Jawa Tengah, dengan kode pos 54317. Letaknya yang berada di dalam kecamatan ibu kota kabupaten memberikannya nilai strategis yang tinggi. Luas wilayah Kecamatan Kebumen sendiri mencapai 42,94 km², dan Muktisari menjadi salah satu bagian integral di dalamnya.
Batas-batas wilayah Kecamatan Kebumen secara umum ialah:
Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Alian.
Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Kutowinangun dan Kecamatan Poncowarno.
Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Buluspesantren.
Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Pejagoan.
Posisi Muktisari di dalam konstelasi ini menempatkannya pada jalur perlintasan yang ramai dan mudah dijangkau. Aksesibilitas ini menjadi modal utama dalam menunjang aktivitas ekonomi dan sosial warganya, sekaligus membuka peluang investasi dari luar. Kedekatannya dengan Sungai Lukulo juga memberikan karakteristik geografis tersendiri, yang kini mulai dilirik sebagai potensi wisata.
Kondisi Demografi dan Sosial Masyarakat
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan jumlah penduduk Kecamatan Kebumen pada tahun 2024 mencapai 136.973 jiwa. Sebagai salah satu desa di dalamnya, Muktisari memiliki kepadatan penduduk yang cukup signifikan, mencerminkan karakteristik wilayah peri-urban atau pinggiran kota. Komposisi penduduknya heterogen, terdiri dari berbagai latar belakang profesi, mulai dari petani, pengrajin, buruh, pegawai negeri, hingga pengusaha.
Masyarakat Desa Muktisari dikenal memiliki semangat gotong royong dan kehidupan sosial yang solid. Hal ini tecermin dari berbagai kegiatan kemasyarakatan yang rutin diselenggarakan, seperti kerja bakti atau "Jumat Bersih" untuk menjaga kebersihan lingkungan. Kehidupan beragama juga berjalan harmonis, ditandai dengan aktifnya kegiatan di masjid-masjid dan pelestarian tradisi budaya lokal.
Salah satu tradisi unik yang masih dijaga oleh masyarakat, khususnya para pemuda, yaitu tradisi "Entak-entik" untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. Tradisi ini melibatkan pembuatan gubuk-gubuk kecil di teras rumah yang dihias, di mana anak-anak berkumpul untuk berdoa dan makan bersama. Upaya pelestarian tradisi ini menunjukkan kuatnya ikatan sosial dan komitmen generasi muda untuk merawat warisan leluhur di tengah arus modernisasi.
Motor Penggerak Perekonomian Desa
Perekonomian Desa Muktisari ditopang oleh beberapa sektor utama, dengan industri pembuatan genteng sebagai salah satu yang paling menonjol. Desa ini telah lama dikenal sebagai salah satu sentra produksi genteng press di Kebumen. Puluhan pengrajin dan unit usaha genteng tersebar di wilayah ini, menyerap banyak tenaga kerja lokal dan menjadi sumber pendapatan utama bagi sebagian besar keluarga. Meskipun menghadapi tantangan seperti semakin sulit dan mahalnya bahan baku tanah liat, industri ini terus bertahan dan beradaptasi.
Selain industri genteng, sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) juga menunjukkan geliat yang positif. Berbagai jenis usaha, mulai dari kuliner, perdagangan, hingga jasa, tumbuh subur memanfaatkan lokasi desa yang strategis. Pemerintah daerah Kabupaten Kebumen pun secara aktif mendorong promosi produk-produk UMKM, memberikan angin segar bagi para pelaku usaha di Muktisari untuk memperluas pasar mereka.
Sektor pertanian, meskipun luas lahannya semakin tergerus oleh pemukiman, tetap menjadi bagian penting dari ekonomi desa. Pembangunan dan perbaikan jalan akses pertanian yang dilakukan oleh pemerintah desa menunjukkan komitmen untuk tetap mendukung para petani. Ke depan, pemerintah desa juga memiliki visi untuk mengembangkan sektor pariwisata. Rencana untuk menata bantaran Sungai Lukulo sebagai area wisata susur sungai merupakan salah satu terobosan yang diharapkan dapat menciptakan sumber pendapatan baru dan mengangkat citra desa.
Pemerintahan dan Pembangunan Infrastruktur
Pemerintah Desa Muktisari menunjukkan kinerja yang transparan dan akuntabel, salah satunya melalui publikasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDesa) secara terbuka kepada masyarakat. Dana Desa dan alokasi lainnya dimanfaatkan secara optimal untuk program-program pembangunan yang menyentuh langsung kebutuhan warga.Dalam beberapa tahun terakhir, fokus pembangunan infrastruktur terlihat sangat masif. Berbagai proyek telah dan sedang dilaksanakan, antara lain:
Peningkatan Kualitas Jalan: Proyek pengaspalan, pengecoran beton, dan pemasangan paving block dilakukan di berbagai ruas jalan lingkungan dan jalan usaha tani untuk melancarkan mobilitas dan aktivitas ekonomi warga.
Pembangunan Drainase: Mengatasi masalah genangan air dan banjir saat musim hujan, pembangunan sistem drainase menjadi prioritas di beberapa titik permukiman padat.
Fasilitas Publik: Rehabilitasi lantai aula desa, pembangunan taman desa, serta pemasangan kanopi dan paving di area kantor desa dilakukan untuk meningkatkan kenyamanan dan fungsi pelayanan publik.
Sanitasi dan Kesejahteraan: Pembangunan unit MCK (Mandi, Cuci, Kakus) bagi warga yang membutuhkan serta program bantuan pemasangan listrik gratis menjadi bukti kepedulian pemerintah terhadap kesejahteraan dasar masyarakat.
"Kami berkomitmen untuk menggunakan anggaran desa seefektif mungkin demi peningkatan kualitas hidup masyarakat. Setiap pembangunan, baik itu jalan, drainase, maupun fasilitas umum, direncanakan berdasarkan musyawarah dan skala prioritas kebutuhan warga," ujar seorang perwakilan pemerintah desa. Komitmen ini menegaskan bahwa pembangunan di Muktisari berjalan dari bawah ke atas (bottom-up).
Potensi dan Tantangan di Masa Depan
Desa Muktisari berada di persimpangan jalan antara peluang besar dan tantangan signifikan. Salah satu potensi terbesar di masa depan yaitu pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) Jalan Tol Cilacap-Yogyakarta. Berdasarkan rencana, jalur tol ini akan melintasi wilayah Desa Muktisari. Kehadiran tol ini akan membuka konektivitas yang belum pernah ada sebelumnya, berpotensi mendongkrak harga tanah, dan membuka peluang ekonomi baru di sektor jasa dan perdagangan di sekitar pintu keluar tol terdekat.
Namun proyek raksasa ini juga membawa tantangan, seperti dampak sosial pembebasan lahan dan potensi pergeseran lanskap ekonomi. Industri genteng yang bergantung pada bahan baku tanah liat mungkin akan menghadapi persaingan lahan yang lebih ketat. Urbanisasi yang semakin cepat juga menjadi tantangan dalam hal penyediaan fasilitas, pengelolaan sampah, dan pelestarian ruang terbuka hijau.
Untuk itu, Desa Muktisari perlu mempersiapkan diri dengan matang. Diversifikasi ekonomi menjadi kunci. Mengembangkan potensi wisata Sungai Lukulo, memperkuat UMKM dengan pemasaran digital, dan menciptakan produk-produk olahan khas desa dapat menjadi alternatif penopang ekonomi. Dengan tata kelola yang baik, kepemimpinan yang visioner, dan partisipasi aktif masyarakat, Desa Muktisari memiliki potensi besar untuk mengubah tantangan menjadi peluang, mengukuhkan posisinya sebagai desa yang maju, mandiri, dan sejahtera di jantung Kabupaten Kebumen.